Bagi yang pertama kali menjejakkan kaki di Candi Borobudur, mungkin akan merasa kagum sekaligus takjub. Sebuah candi megah berdiri kokoh di tengah hijau persawahan dan perbukitan, mengingatkan kita pada betapa luar biasanya peradaban masa lampau. Berdiri sejak abad ke-8 Masehi, Candi Borobudur berdiri dengan sekitar dua juta balok batu vulkanik. Setiap sudutnya terdapat relief yang menceritakan kehidupan Buddha Gautama, ajaran-ajarannya, dan berbagai kisah epik yang sangat menginspirasi.
Ketika menjelajahi Candi Borobudur, saya mulai menyadari bahwa setiap lantai memiliki makna khusus. Candi ini terbagi menjadi tiga tingkat utama: Kamadhatu (alam nafsu), Rupadhatu (alam bentuk), dan Arupadhatu (alam tanpa bentuk). Bagian terbawah, Kamadhatu, menggambarkan dunia manusia yang penuh dengan nafsu dan keinginan, sebuah pengingat tentang realitas kehidupan. Selanjutnya, kita naik ke Rupadhatu, tempat di mana relief-relief menceritakan kehidupan dan ajaran Buddha dalam bentuk yang lebih “murni.” Dan akhirnya, sampai di Arupadhatu, kita akan mendapati stupa-stupa kecil yang berdiri di sekitar stupa besar di puncak. Ada aura keheningan yang sangat mendalam di sini, seakan mengingatkan kita pada perjalanan spiritual menuju pencerahan.
Spot Terbaik di Candi Borobudur yang Wajib Dikunjungi
Sebagai pengunjung yang ingin menangkap setiap momen, pastinya ada beberapa spot yang menjadi favorit saya dan mungkin juga pengunjung lain. Salah satu tempat terbaik adalah di puncak Arupadhatu tepat di bawah stupa besar. Dari sini, kita bisa melihat lanskap sekeliling dengan latar belakang gunung yang terlihat magis saat matahari terbit atau terbenam. Banyak pengunjung yang rela datang pagi-pagi sekali, bahkan sebelum fajar, untuk bisa melihat sunrise dari sini—dan percayalah, semua usaha itu sangat sepadan!
Tangga utama menuju puncak juga merupakan spot yang menarik untuk diamati. Setiap anak tangga seakan membawa kita pada kisah-kisah relief yang penuh makna. Relief yang ada di dinding tangga ini mencakup berbagai aspek kehidupan Buddha, mulai dari cerita rakyat, ajaran moral, hingga filosofi mendalam tentang karma dan kehidupan. Seringkali saya menemukan diri terhenti beberapa saat hanya untuk mengagumi detail di relief ini—bagaimana seniman masa lalu mampu mengukirnya dengan sangat teliti dan ekspresif.
Lalu, jangan lupa mampir di spot Stupa Borobudur dengan patung Buddha di dalamnya. Salah satu yang paling terkenal adalah Stupa dengan lubang-lubang berbentuk berlian yang menampakkan patung Buddha di dalamnya. Orang-orang percaya, jika kita bisa menyentuh patung Buddha dari dalam stupa ini, kita akan mendapatkan keberuntungan. Entah benar atau tidak, tapi melihat pengunjung yang bersemangat mencoba keberuntungan ini membuat suasana jadi lebih hidup.
Fakta-Fakta Menarik Yang Mungkin Belum Banyak Diketahui
Banyak yang mengira Candi Borobudur hanyalah sekadar tempat wisata sejarah biasa. Padahal, candi ini memiliki cerita yang sangat dalam dan penuh filosofi. Salah satunya adalah pengaruh astronomi pada arsitektur candi. Candi Borobudur di desain sedemikian rupa sehingga setiap stupa dan reliefnya memiliki orientasi yang berkaitan dengan pergerakan matahari. Selain itu, letaknya yang berdekatan dengan beberapa gunung seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, juga dipercaya berkaitan dengan energi spiritual yang ada di sana.
Candi Borobudur juga menyimpan keunikan lain dalam desainnya. Alih-alih berbentuk candi seperti kebanyakan candi di Indonesia, Borobudur justru mirip dengan mandala, sebuah diagram spiritual yang digunakan dalam praktik meditasi Buddha. Mandala ini melambangkan alam semesta dan perjalanan spiritual dari satu tingkat kesadaran ke tingkat kesadaran lainnya.
Penting juga untuk selalu mengingat bahwa Borobudur pernah terkubur di bawah abu vulkanik dan semak belukar selama berabad-abad hingga Sir Thomas Stamford Raffles menemukannya kembali pada awal abad ke-19. Penggalian dan pemugaran besar-besaran baru dilakukan kemudian, dan candi ini telah menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Bagi siapa pun yang datang ke Borobudur, cobalah menyempatkan waktu untuk duduk dan meresapi setiap momen di sana. Bukan hanya sebagai turis, tetapi sebagai seseorang yang ingin memahami budaya, sejarah, dan filosofi yang mendalam dari candi ini. Tempat ini bukan sekadar susunan batu, tetapi sebuah mahakarya yang tujuan rancangannya untuk membimbing pada ketenangan batin dan kesadaran spiritual. Kunjungan saya ke Borobudur tidak hanya menyisakan kenangan visual yang indah, tetapi juga membawa pemahaman lebih dalam tentang arti hidup dan perjalanan manusia.