Jujur, sebelum menginjakkan kaki di Pantai Tangsi, saya bahkan tidak tahu bahwa Lombok punya pantai dengan pasir berwarna merah muda! Yap, saya sedang bicara tentang Pantai Tangsi, yang dikenal juga sebagai Pink Beach (Pantai Pink). Ini adalah salah satu harta karun tersembunyi yang belum terlalu ramai dibicarakan, dan itu mungkin jadi salah satu alasan kenapa pantai ini terasa begitu spesial.
Pertama kali saya mendengar tentang Pantai Tangsi dari seorang teman backpacker yang sering bolak-balik ke Indonesia bagian timur. Dia bilang kalau pantai ini harus banget masuk daftar kunjungan, tapi dia juga kasih peringatan—“Jangan berharap ada jalur mudah untuk sampai ke sana.” Benar saja, perjalanan menuju Pantai Tangsi bukanlah sesuatu yang bisa dibilang nyaman, tapi percayalah, setiap tantangan itu terbayar lunas begitu sampai.
Perjalanan ke Pantai Tangsi: Antara Menyebalkan dan Mengasyikkan
Kalau kamu berpikir perjalanan ini akan seperti liburan pantai biasa—naik mobil, leyeh-leyeh, dan langsung sampai di pantai—saya harus memberitahumu bahwa perjalanan ke Pantai Tangsi adalah petualangan tersendiri. Dari Mataram, ibukota Lombok, kamu akan menempuh perjalanan sekitar dua jam dengan mobil. Dan ya, bagian yang paling menarik adalah ketika kamu mendekati pantai—jalanan tanah dan berkerikil, dengan sedikit pemandangan bukit-bukit yang gersang di sekitar.
Saya, yang biasanya merasa nyaman dengan perjalanan darat, mendadak merasa terombang-ambing selama satu jam terakhir perjalanan. Tetapi, jika saya bisa memberikan saran: ambil waktu dan nikmati perjalanannya. Di sepanjang jalan, ada banyak momen di mana kamu bisa berhenti dan melihat pemandangan yang luar biasa. Bukit-bukit gersang dengan latar laut biru yang membentang, bahkan sebelum sampai ke Pantai Tangsi, sudah cukup membuat saya terpukau.
Momen Pertama Melihat Pasir Pink
Saat pertama kali saya melangkahkan kaki di atas pasir Pantai Tangsi, saya benar-benar bingung—“Ini benar-benar merah muda, atau cuma efek cahaya?” Tapi setelah beberapa menit, saya bisa mengonfirmasi sendiri: pasirnya memang berwarna pink! Tidak seperti pantai pada umumnya, Pantai Tangsi mendapatkan warna merah mudanya dari serpihan-serpihan koral merah yang tercampur dengan pasir putih. Efek ini lebih jelas terlihat saat cahaya matahari mulai menyinari pantai di siang hari, jadi saran saya adalah datang pada pagi atau siang hari untuk mendapatkan tampilan terbaik.
Oh iya, pantainya juga relatif sepi. Jadi, jika kamu ingin merasakan pengalaman pantai yang benar-benar terasa privat, Pantai Tangsi adalah tempatnya. Saya pernah datang ke sini pada hari biasa, dan jujur saja, rasanya seperti memiliki pantai pribadi. Tidak ada hiruk-pikuk turis yang berkerumun, tidak ada pedagang keliling yang mengganggu. Hanya ada saya, pantai, dan suara ombak. Rasanya sulit dipercaya ada tempat seindah ini, dan belum banyak orang yang tahu.
Tips: Hal yang Harus Kamu Siapkan Sebelum ke Pantai Tangsi
Sekarang, saya akan berbagi beberapa tips yang saya harap bisa membantu perjalananmu ke Pantai Tangsi lebih lancar daripada yang saya alami. Karena jujur, saya sempat melakukan beberapa kesalahan newbie yang membuat perjalanan ini sedikit lebih menantang.
- Bawa makanan dan minuman sendiri.
Ini sangat penting! Di Pantai Tangsi, kamu tidak akan menemukan banyak warung atau penjual makanan. Ketika saya datang, saya lupa membawa makanan yang cukup dan akhirnya harus berbagi camilan dengan teman-teman, yang, ya, bukan ide terbaik ketika kamu lapar setelah perjalanan panjang. - Jangan lupa sunblock.
Matahari di Lombok cukup terik, dan di Pantai ini hampir tidak ada tempat berteduh yang alami. Jadi, pastikan kamu menggunakan sunblock atau bawa payung pantai jika memungkinkan. Saya sendiri sempat lupa pakai sunblock di awal, dan setelah beberapa jam, kulit saya langsung terbakar parah. Pelajaran berharga! - Datang lebih awal.
Seperti yang saya sebutkan tadi, pasir merah muda paling jelas terlihat saat matahari sedang terang. Jadi, datanglah di pagi hari atau sebelum tengah hari. Bonusnya, jika kamu datang lebih pagi, pantai ini akan terasa lebih sepi, yang tentunya menambah kesan eksklusif. - Bawa peralatan snorkeling.
Saya tidak menyangka kalau Pantai Tangsi juga punya terumbu karang yang bagus untuk snorkeling. Saya memang tidak terlalu ahli dalam urusan snorkeling, tapi begitu memasuki air, saya bisa melihat ikan-ikan kecil berwarna-warni yang bermain di sekitar terumbu karang. Airnya jernih banget! Kalau kamu punya alat snorkeling sendiri, saya sarankan bawa daripada harus menyewa, karena di sana mungkin sulit menemukan persewaan alat.
Hal yang Tidak Akan Terlupakan dari Pantai Tangsi
Jika ada satu hal yang benar-benar membekas dari kunjungan saya ke Pantai Tangsi, itu adalah ketenangan yang luar biasa. Di tengah hiruk-pikuk dunia modern dan liburan yang kadang terasa penuh tekanan, Pantai ini menawarkan pelarian sempurna. Hanya ada ombak yang berdebur lembut, pasir merah muda yang memikat, dan laut biru jernih sejauh mata memandang.
Saya bisa bilang, Pantai ini bukan hanya tentang keindahan visual semata, tapi juga tentang pengalaman yang memberikan jeda sejenak dari rutinitas. Menghabiskan waktu di sana adalah cara untuk benar-benar terhubung kembali dengan alam. Setiap detik yang dihabiskan di pantai ini adalah kesempatan untuk merenung, menikmati kesunyian, dan merasakan betapa kecilnya kita di dunia ini.
Jadi, kalau kamu sedang mencari destinasi yang sedikit berbeda dari biasanya—Pantai Tangsi adalah jawabannya. Meskipun perjalanannya mungkin tidak semulus yang diharapkan, tapi semua itu layak untuk mendapatkan momen-momen magis di pantai berpasir merah muda ini.